Jangan mencari kisah cinta yang berakhir happy ending di dalam buku ini. Cinta dilukiskan Djenar sebagai sesuatu yang memiliki banyak segi dan banyak arah. Para pelakunya pun bukan seperti Cinderella dan pangeran tampan. Mereka adalah karakter yang berkutat dengan kegetiran. Tokoh-tokoh perempuannya adalah steel magnolia yang mengakhiri kisah cinta tidak dengan kalimat... and they live happily ever after. Pengkhianatan, perselingkuhan, perbedaan orientasi seksual, pelecehan seksual, penganiayaan anak, diangkat Djenar dalam beberapa cerpennya.
seperti yang terlihat di beberapa bagian cerpennya berikut ini :
"Waktu terasa berhenti,dalam diam panjang keharuan kami, tak ada kata yang bisa terucap lagi,selain nyeri, selain bingung yang ajaib, selain harapan yang mulai raib, Ada segurat lega yang menyeruak kedalam dada, sisanya hampa.Betapa sulitnya menerima kenyataan yang sama sekali tidak bahagia, sulit sekali mencari jalan keluar, walau kejujuran sudah mengubur dusta, saya dan ia tak berdaya "
(halaman 5)
"saya benar-benar tak ingin pulang sekarang,walau pun saya sendirian,saya tak ingin mengubur kenangan, saya datang untuk menghadapi luka. menghadapi nyeri, menghadapi sesal yang tak akan saya alami, andai, malam itu saya tidak pulang, andai malam itu kami membiarkan waktu berjalan. membiarkan dua malam menjadi tiga malam, dan tiga malam menjadi tiga malam-malam ke depan yang tak harus,
Yang tak sunyi "
(THREE MORE DAY : Halaman 23)
Tidak cukup dengan menulis, Djenar pun membuat sketsa untuk mengekpresikan pikiran dan kegelisahannya.
Buku ini diperuntukkan bagi pembaca dewasa dengan pikiran dan hati terbuka untuk melihat bahwa ada sisi-sisi lain yang tak semuanya bahagia dan baik-baik saja di dunia ini.
well,..met berburu bukunya...
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar